Dengan Alat Seadanya Warga Memproduksi Batu Alam Jadi Nilai Tinggi
Mujiono, Masyarakat di Sarolangun yg Tukar Batu Alam Berubah menjadi Berharga Tinggi dengan Alat Seadanya
Kecamatan Limun, serta Cermin Yang Gedang (CNG) Kabupaten Sarolangun, kecuali wilayah perkebunan serta wilayah wisata alam, pun penghasil batu alam.
Beragam type batu alam dari lokasi itu dapat juga diproses jadi aksesori serta kenangan.
Seperti yg dijalani Mujiono, masyarakat Desa Tanjung Raden, Kecamatan Limun. Batu gelondongan beragam jenis type bertaburan di halaman tempat tinggalnya.
Pria ini mengedit batu alam yg masih mentah atau gelondongan itu, berubah menjadi barang yg berharga tinggi.
" Ya, dari batu Sarang Tawon, batu cendol kalok orang sini nyebutnya. Batu sungkai, batu solar ada banyak, " tuturnya, Selasa (18/6/2019) .
Dengan alat seadanya, beragam ukuran batu dimulai dari ukuran besar serta kecil dia tukar berubah menjadi barang jadi seperti batu cincin, tasbih, gelang, serta liontin.
Mujiono di muka batu-batu gelondongan yg bakalan diubahnya berubah menjadi berharga tinggi
Read More : batu alam untuk dinding
Batu itu bila disaksikan di luar saja nampak biasa saja, tapi sesudah menyaksikan ornament batu disaat di asah, kecantikan batu mulai nampak. Hasil dari itu, Muji menjualnya di harga banyak variasi
" Batu dari macam harga ada yg Rp50 ribu, Rp20 ribu serta ada pula Rp10 ribu, " jelasnya.
Batu itu, kecuali dia jual berubah menjadi barang jadi, pun dipasarkan beragam type batu gelondong atau masih barang mentah. Batu itu dia jual hingga sampai ke luar wilayah seperti pulau Jawa.
" Kita jual terkait type, kita kadangkala 1 Kg Rp 100 ribu, type batu tawon serta ada yg super tetapi harga Rp 300 ribu, serta itu juga sulit dicari. Sampai kini sama teman di Sukabumi serta tamu yg ada sendiri, " jelasnya.
Melakukan bisnis batu alam itu disadari Mujiono, gampang-gampang susah.
" Saat ini cukup menyendat, soalnya perkiraan ada lancar serta cukup lambat, " pungkasnya.
Orang yg mempunyai pengalaman di sektor batu itu juga dikit mengerang sebab minimnya alat berubah menjadi masalah mau membuat satu karya.
Tidaklah heran bila beragam type batu alam dari Sarolangun dia lempar (jual, red) ke pulau Jawa
Pria yg sejak mulai 2014 begelut di sektor batu itu, mengharap pada pihak sehubungan supaya bisa melihat pengrajin seperti dianya di Sarolangun.
Ini tak lain buat memajukan Sarolangun serta mengenalkan kenangan unik Sarolangun dari batu alam.
" Kita kan banyak pengrajin apa kelirunya kita ngolah sendiri. Pengrajin kepengen jika ada alatnya agar kita dapat produksi sendiri serta orang lebih kurang dapat juga beli di harga murah, " katakan Mujiono.
" Tidak hanya itu, dapat juga menaikkan pekerja sambilan masyarakat lebih kurang, seperti anak sekolah sesudah pulang dari sekolah dapat bantu-bantu serta menaikkan uang jajan, " imbuhnya.
Sampai sekarang, dia cuma dapat produksi batu itu dengan alat seadanya biarpun keinginan pesanan telah mulai banyak.
0コメント